Jumat, 22 Juni 2012

10 Indikasi Kegagalan Meraih Keutamaan Ramadhan


Wahai para perindu surga, kami ingin mengingatkan satu hal yang sangat perlu untuk dilakukan, yaitu jika Anda dan keluarga masih memliki tanggungan hutang puasa pada Ramadhan yang lalu, segeralah untuk membayarnya dengan berpuasa sejumlah hari yang ditinggalkan.
Marilah kita lakukan persiapan sebaik mungkin agar Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan paling bermakna dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Mari lakukan persiapan dengan memulai melakukan amalan Ramadhan seperti puasa sunnah, shalat malam, infaq, shodaqoh, tilawah Al-Qur’an. Semua kita lakukan agar kita tidak gagal menjalani Ramadhan tahun ini.
Ada 10 tanda kegagalan kita dalam menjalani Ramadhan yang akan menjadi tolak ukur berhasil atau gagalnya kita menjalani ibadah di Bulan Ramadhan. 10 tanda itu adalah :
- Kurang optimal dalam melakukan pemanasan dengan melakukan ibadah-ibadah sunnah di Bulan Rajab dan Sya’ban.
- Ketika target membaca Al-Qur’an satu kali khatam pada Bulan Ramadhan tidak tercapai. Sudah semestinya umat Islam membaca Al-Qur’an minimal khatam satu kali dalam Bulan Ramadhan.
- Ketika puasa yang dilakukan tidak mampu menghalangi lisan membicarakan keburukan orang lain, mengeluarkan kata-kata kasar, membuka rahasia, mengadu domba, menebar fitnah, berdusta, berkata yang tidak berguna dan keburukan lisan lain.
- Ketika puasa tidak bisa menghalangi kemaksiatan mata dengan segala hal yang dilarang untuk melihatnya.
- Ketika malam-malam Bulan Ramadhan sama seperti malam-malam di luar Ramadhan. Pada malam Bulan Ramadhan kita dianjurkan melakukan shalat malam (tarawih), membaca Al-Qur’an, dan ibadah yang lain.
- Jika saat berbuka menjadi saat melahap semua keinginan nafsunya yang tertahan sejak pagi hingga petang.
- Ketika Bulan Ramadhan tidak dioptimalkan untuk banyak mengeluarkan infaq dan shodaqoh.
- Ketika menjelang berakhirnya Ramadhan, lebih sibuk dengan persiapan fisik menjelang Idul Fitri dan melalaikan keutamaan 10 hari terakhir Bulan Ramadhan, serta memaksimalkan 10 malam terakhir untuk menggapai lailatul qadar.
- Ketika Idul Fitri tiba, dirayakan sebagaimana orang yang baru merdeka, baru keluar dari penjara dan kembali melakukan berbagai penyimpangan.
- Ketika selepas Ramadhan, amalan Ramadhan tidak ditindaklanjuti, tidak diamalkan sebagaimana mereka mengamalkan pada Bulan Ramadhan. 

Sumber : Buletin Jum'at ZAKI


Artikel Terkait :